Menjadi seorang pemain sepakbola dengan karir yang menjulang, trofi segudang, dan pencapaian individu yang gemilang pasti merupakan modal berharga bagi seseorang untuk menjadi pelatih yang berkualitas. Bagaimanapun juga, pengalaman menendang bola di lapangan, beradu dengan pemain-pemain terbaik di dunia pada masanya, dan tahu apa rasanya menang pasti berakumulasi menjadi insight yang berharga bagi seorang pelatih untuk menyetir anak-anak asuhnya demi kemenangan.
Tapi, sukses sebagai pemain belum tentu berarti sukses sebagai pelatih. Tanya saja Maradona. Banyak pelatih terkenal di masa kini, yang ketika menjadi pemain bola tidak begitu menonjol. Malah, ada yang tidak pernah menjadi pemain profesional, seperti Carlos Perreira yang disinggung di atas.
Berikut beberapa sosok pilihan supersoccer.co.id:
Sven Goran Eriksson
Masih tercatat sebagai satu-satunya manajer yang berhasil membawa timnya juara ganda liga dan piala di tiga Negara. Eriksson menjalani karirnya sebagai full back yang hanya bermain di divisi dua liga Swedia sebelum cedera lutut memaksanya pensiun prematur pada umur 28 tahun di tahun 1975.
David Moyes
Karirnya sebagai seorang bek tengah membawanya pindah klub sebanyak 7 kali. Moyes sendiri mungkin memang merasa bahwa dirinya lebih cocok menjadi pelatih, terbukti dari inisiatifnya untuk meraih sertifikasi pelatih pada usia muda 22 tahun, dan kebiasaannya mencatat taktik serta strategi yang diterapkan manajer klub-klub tempatnya bermain.
Arsene Wenger
Hanya bermain 11 kali sebagai pemain profesional di klub RC Strasbourg pada tahun 1978. Mengakui bahwa pengetahuannya sebagai pelatih sepakbola didapatkan dari menguping obrolan tentang sepakbola oleh orang-orang yang datang ke bistro milik kedua orang tuanya di Duttlenheim, Perancis.
Jose Mourinho
'The Special One' tidak begitu spesial sebagai seorang pemain sepakbola, dan hanya bermain di klub-klub kecil liga Portugal, seperti Rio Ave, Belenenses, dan Sesimbra, sebelum akhirnya memutuskan menyiapkan diri guna menjadi pelatih.
Sumber Terkait